THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 27 Februari 2009

" LA TAHZAN "


SPIRIT OF THE DAY ....


Aku meminta kepada Allah-setangkai bunga segar,
Allah beri aku kaktus berduri ...

Aku meminta kepada Allah-binatang mungil cantik,
Allah beri aku ulat berbulu ...

Aku sedih, protes dan kecewa,
Betapa tidak adilnya Allah.

Namun Kemudian -------------------------------------

Kaktus itu berbunga indah bahkan sangat indah dan ...
Ulat itupun tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu yang amat cantik .

Itulah jalan Allah indah pada waktunya!

"Allah tidak memberi apa yang kita harapkan tapi, ....
"Allah memberi apa yang kita perlukan.


Kadang kita sedih, kecewa dan terluka ....
Tapi, .... Jauh di atas segalanya, Allah sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan manusia.

---Allahu Akbar---
Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang pandai bersyukur atas karunia dan nikmat Allah.
Amin ....

Selasa, 17 Februari 2009

Kepompong

Laskar SD Islam Darunnajah ....

Minggu, 15 Februari 2009

clock


Jumat, 13 Februari 2009

PETA MATERI KELAS 1 2008/2009 SEM.1 KELAS I



JARINGAN TEMA
SD ISLAM DARUNNAJAH ULUJAMI JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2008/2009


Matematika
1. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan paling besar 99.
2. Menggunakan sifat pertukaran pada penjumalahan.
3. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan paling besar 99.
4. Menyebutkan macam-macam segitiga.
5. Menjelaskan pengertian segitiga.
6. Menyebutkan benda-benda di sekitar yang berbentuk segitiga.
7. Menyebutkan macam-macam segi empat
8. Menjelaskan pengertian segiempat.
9. Menggambar macam-macam segiempat
10. Mendata benda-benda di sekitar yang berbentuk segiempat, lingkaran.
11. Menjiplak lingkaran.
12. mengurutkan bangun menurut bentuknya
13. Membandingkan berat benda secara langsung
14. Mengurutkan berat benda dari yang paling ringan atau dari yang paling berat
15. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan berat benda
Bahasa Indonesia
2. Menjiplak berbagai bentuk lingkaran dan bentuk huruf.
3. Melengkapi kalimat berdasarkan gambar
4. Menceritakan isi gambar seri sesuai urutan
5. Membaca teks dengan lancar dan intonasi yang tepat.
6. Menuliskan kalimat dengan sederhana dengan ejaan yang benar.
7. Menjawab pertanyaan berdasarkan isi cerita bergambar.
8. Menuliskan kalimat sederhana dengan ejaan yang benar.
9. Menebak nama benda berdasarkan ciri-ciri fisiknya.
10. Mendeskripsikan benda berdasarkan cirri-ciri fisiknya.
11. Membaca percakapan secara berpasangan dan memerankan percakapan secara berpasangan.
12. Menggunakan tanda baca titik dan tanda tanya dalam kalimat.
13. Membaca kalimat sederhana dengan lafal yang jelas.
14. Membaca puisi dengan intonasi yang benar.
15. Mendeklamasikan puisi dengan gerakan yang sesuai.
16. Menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung dengan ejaan yang benar.
17. Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung.


KELAS 1/SEMESTER II
SBK
1. Mengekspresikan diri melalui karaya seni dengan tekhnik melipat, meggunting dan menempel
2. Menyebutkan warna benda di alam sekitar sesuai aslinya.
3. Mengekspresikan diri melalui gambar
Ilmu Sosial
1. Menjelaskan cara menjaga kebersihan rumah
2. Membersihkan rumah dengan teratur
3. Menjelaskan ciri-ciri rumah sehat dan lingkungan tidak sehat
4. Menjelaaskan akibat menempati rumah tidak sehat

PERISTIWA ALAM

Penjaskes
1. Mempraktekkan gerak dasar melambungkan bola
2. Menerapkan hidup sehat di sekolah dengan cara oprasi semut
3. Mempraktekkan gerak dasar menggiring bola
PKn
1. Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat
Sains
3. Menjelaskan cara menjaga kesehatan tubuh.
4. Membedakan keadaan musim kemarau dan hujan
5. Menyebutkan musim yang ada di Indonesia
6. Menyebutkan cirri-ciri musim kemarau atau hujan
7. Menyebutkan pakaian yang cocok di musim kemarau dan hujan
8. Menyebutkan makanan yang cocok di musim kemarau dan hujan
9. Menyebutkan bencana yang biasa terjadi di musim kemarau dan hujan.
10. Menjealaskan pengaruh musim dan membuat kliping


JARINGAN TEMA
SD ISLAM DARUNNAJAH ULUJAMI JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
KELAS 1/SEMESTER II


PKn
1. Membantu sesama yang membutuhkan
2. Menceritakan pengalaman saat bermain, belajar dan mengajukan pendapat.
3. Menyebutkan contoh hak anak di rumah dan di sekolah
4. Menggunakan haknya dengan penuh tanggung jawab
5. Menjelaskan tidak menggunakan dan akibat tidak melaksanakan tata tertib.
Bahasa Indonesia
1. Menulis huruf kapital
2. Mendengarkan cerita dari guru
3. Menjawab pertanyaan berdasarkan cerita
yang di dengar.
4. Menceritakan gambar seri
5. Membaca percakapan dengan intonasi yang
tepat
6. Membaca teks dengan lancer dan tepat
7. Menulis kalimat sederhana
8. Menulis kalimat dengan huruf tegak
bersambung
9. Menulis kalimat yang didiktekkan guru
10. Mendeskripsikan benda
11. Membaca pisi dan mendeklamasikan
Ilmu Sosial
1. Menceritakan pengalaman dirinya yang menyedihkan
2. Menyebutkan, menceritakan pengalaman yang menyenangkan
3. Menyebutkan pengalaman yang menyenangkan
4. Menjelaskan ciri rumah sehat serta cara menjaga kebersihan rumah

Matematika
1. Membilang dan menyebutkan banyak benda.
2. Membaca dan menuliskan lambang bilangan
3. Membandingkan banyak benda
4. Mengurutkan dan melengkapi bilangan
5. Membilang loncat
6. Nilai tempat
7. Menjumlahkan nilai angka
8. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan nilai dan dengan penjumlahan tiga angka

PENGALAMAN
SBK
1. Mengekspresikan diri dengan tehnik menggunting, menempel dan membentuk.
2. Menyebutkan warna benda-benda alam sekitar
3. Mengekspresikan diri dengan tehnik menyobek dan menempel
4. Menyanyikan lagu anak-anak secara individu
5. Menggambar benda di alam sekitar
6. Memilih salah satu gambar yang disukai
Penjaskes
1. Melakukan gerak mengayun dengan alat sederhana.
2. Melakukan permainan tanpa alat dengan bunyi-bunyian.
3. Memindahkan bola ke obyek tertentu
4. Mempraktekkan gerak melempar benda ke obyek tertentu.
5. Mempraktekkan lari dan melompat
6. Menangkap obyek dalam air.
Sains
1. Mengelompokkan berbagai bentuk benda
2. Mengelompokkan benda yang mudah dan sulit bergerak.
3. Menjelaskan alasan benda yang mudah dan sulit bergerak.
4. Menjelaskan cara menggerakkan benda
5. Menyebutkan bentuk gerak benda
6. Merawat tanaman dan menjelaskan cara merawat tanaman serta menjelaskan keuntungan merawat tanaman
7. Merawat hewan serta menjelaskan keuntungan merawat hewan.


JARINGAN TEMA
SD ISLAM DARUNNAJAH ULUJAMI JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
KELAS 1/SEMESTER II


Ilmu Sosial
1. Menceritakan salah satu peristiwa penting dalam keluarga
2. Menyebutkan benda yang ada di dalam setiap ruangan
PKn
1. Menceritakan pengalaman saat mengajukan pendapat
2. Menyebutkan hak siswa di sekolah
3. Menjelaskan akibat melangar peraturan
4. Menjelaskan contoh aturan yang berlaku di masyarakat dan melaksanakannnya.
5. Melaksanakan tata tertib di rumah dan menjelaskan akibat tidak melaksanakannya.
Matematika
1. Mengurang dua bilangan dua angka dan satu angka.
2. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pengurangan dua bilangan dan tiga angka
3. Menggunakan sifat operasi pengelompokkan
Bahasa Indonesia
1. Membaca percakapan secara bersama-sama serta memerankannya
2. Mengungkapkan alasan suka atau tidak suka dengan alasansederhana.
3. Membaca teks dengan lancar dan intonasi yang tepat
4. Menulis kalimat sederhana
5. Menceritakan isi gambar tentang peristiwa menyenangkan menggunakan tanda baca
6. Menulis huruf dengan tegak bersambung
7. Membaca percakapan dan memerankannya secara berpasangan
8. Menebak nama benda berdasarkan cirri-ciri fisik
9. Membaca puisi


TEMPAT UMUM
Penjaskes
1. Melakukan permainan secara berpasangan
2. Melakukan gerak dasar senam lantai
3. Mendemonstrasikan sikap baris berbaris
4. Mempraktekkan gerak melempar ke obyek tertentu.
SBK
1. Menyebutkan warna benda-benda di alam sekitar sesuai aslinya.
2. Mengelompokkan bunyi berdasarkan sumber bunyi yang dihasilkan tubuh manusia.
3. Mengekspresikan diri melalui karya seni dengan tehnik menempel
4. Menyanyikan lagu dengan variasi, harmonic dan bertepuk
Sains
1. Menyebutkan benda langit yang tampak pada waktu siang dan malam hari.
2. Membedakan tanda-tanda waktu siang dan waktu malam


JARINGAN TEMA
SD ISLAM DARUNNAJAH ULUJAMI JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2008/2009


Matematika
1. Menjumlahkan dua bilangan 2 angka dan 1 angka
2. Menuliskan bentuk panjang suatu bilangan berdasarkan nilai tempat
3. Menggunakan sifat operasi pengelompokkan untuk mempermudah hitunngan
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan 2 bilangan 2 angka.
5. Menjumlahkan 3 bilangan secara berturut-turut
6. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan 3 angka.
7. Menggunakan sifat pertukaran pada penjumlahan.
Bahasa Indonesia
1. Membaca percakapan sederhana secara berpasangan
2. Memerankan percakapan secara berpasangan
3. Membaca teks dengan lancar dan intonasi yang tepat.
4. Menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung dan ejaan yang benar dan didiktekan guru.
5. Memerankan percakapan secara berpasangan
6. Menuliskan kalimat sederhana dengan ejaan yang benar
7. Mendeskripsikan benda-benda berdasarkan cirri-ciri fisiknya
8. Menceritakan isi gambar tentang peristiwa menyenangkan
9. Menyebutkan tokoh-tokoh dalam dongeng dan sifat-sifatnya
10. Memerankan tokoh dongeng dengan ekspresi yang sesuai.


KELAS 1/SEMESTER II
Ilmu Sosial
1. Menyebutkan ruangan-ruangan di dalam kelas
2. Menyebutkan benda-benda yang ada dalam setiap ruangan
3. Menjelaskan keguanaan ruangan-ruangan di dalam rumah
PKn
1. Menceritakan pengalaman saat menajukan pendapat
2. Menjelaskan akibat tidak menggunakan haknya dengan penuh tangung jawab
Sains
1. Menjelaskan kegunaan makanan bagi tubuh
2. Menjelaskan akibat makan makanan tidak sehat
3. Menjelaskan penyebab benda bergerak
4. Menjelaskan manfaat tenaga manusia
5. Mendata alat-alat yang digerakkan oleh tenaga manusia
6. Mendata mainan atau alat yang menggunakan energi pegas/per.
7. Mendata alat-alat yang menggunakan baterai sebagai sumber energi
8. Mengelompokkan benda-benda yang dapat dan dapat ditarik maghnet
9. Menjelaskan kegunaan maghnet dalam kehidupan sehari-hari
Penjaskes
1. Menirukan gerakan peregangan dan pelemasan dalam kegiatan pemanasan sederhana
2. Menjelaskan manfaat makan
3. Menjelaskan akibat kurang makan
4. Menyebutkan macam-macam makanan sehat
5. Berjalan dengan posisi tubuh tegap
6. Memindahkan bola ke obyek tertentu
SBK
1. Mengekspresikan diri melalui karya seni dengan tekhnik melipat, menggunting dan menempel
2. Menampilkan gerak tari dan lagu sesuai iringan lagu
3. Memeragakkan tarian pendek secara individu
4. Menyanyikan sebuah lagu wajib
5. Memindahkan bola ke obyek tertentu


ENERGI

Senin, 09 Februari 2009

Krisis Global


Semua perusahaan yang sudah go public lebih dituntut untuk terus berkembang di semua sektor. Terutama labanya. Kalau bisa, laba sebuah perusahaan publik terus meningkat sampai 20 persen setiap tahun. Soal caranya bagaimana, itu urusan kiat para CEO dan direkturnya.
Pemilik perusahaan itu (para pemilik saham) biasanya sudah tidak mau tahu lagi apa dan bagaimana perusahaan tersebut dijalankan. Yang mereka mau tahu adalah dua hal yang terpenting saja: harga sahamnya harus terus naik dan labanya harus terus meningkat.
Perusahaan publik di AS biasanya dimiliki ribuan atau ratusan ribu orang, sehingga mereka tidak peduli lagi dengan tetek-bengek perusahaan mereka.
Mengapa mereka menginginkan harga saham harus terus naik? Agar kalau para pemilik saham itu ingin menjual saham, bisa dapat harga lebih tinggi dibanding waktu mereka beli dulu: untung.
Mengapa laba juga harus terus naik? Agar, kalau mereka tidak ingin jual saham, setiap tahun mereka bisa dapat pembagian laba (dividen) yang kian banyak.
Soal cara bagaimana agar keinginan dua hal itu bisa terlaksana dengan baik, terserah pada CEO-nya. Mau pakai cara kucing hitam atau cara kucing putih, terserah saja. Sudah ada hukum yang mengawasi cara kerja para CEO tersebut: hukum perusahaan, hukum pasar modal, hukum pajak, hukum perburuhan, dan seterusnya.
Apakah para CEO yang harus selalu memikirkan dua hal itu merasa tertekan dan stres setiap hari? Bukankah sebuah perusahaan kadang bisa untung, tapi kadang bisa rugi?
Anehnya, para CEO belum tentu merasa terus-menerus diuber target. Tanpa disuruh pun para CEO sendiri memang juga menginginkannya. Mengapa? Pertama, agar dia tidak terancam kehilangan jabatan CEO. Kedua, agar dia mendapat bonus superbesar yang biasanya dihitung sekian persen dari laba dan pertumbuhan yang dicapai. Gaji dan bonus yang diterima para CEO perusahaan besar di AS bisa 100 kali lebih besar dari gaji Presiden George Bush. Mana bisa dengan gaji sebesar itu masih stres?
Keinginan pemegang saham dan keinginan para CEO dengan demikian seperti tumbu ketemu tutup: klop. Maka, semua perusahaan dipaksa untuk terus-menerus berkembang dan membesar. Kalau tidak ada jalan, harus dicarikan jalan lain. Kalau jalan lain tidak ditemukan, bikin jalan baru.Kalau bikin jalan baru ternyata sulit, ambil saja jalannya orang lain. Kalau tidak boleh diambil? Beli! Kalau tidak dijual? Beli dengan cara yang licik -dan kasar! Istilah populernya hostile take over.
Kalau masih tidak bisa juga, masih ada jalan aneh: minta politisi untuk bikinkan berbagai peraturan yang memungkinkan perusahaan bisa mendapat jalan.
Kalau perusahaan terus berkembang, semua orang happy. CEO dan para direkturnya happy karena dapat bonus yang mencapai Rp 500 miliar setahun.Para pemilik saham juga happy karena kekayaannya terus naik. Pemerintah happy karena penerimaan pajak yang terus membesar. Politisi happy karena dapat dukungan atau sumber dana.
Dengan gambaran seperti itulah ekonomi AS berkembang pesat dan kesejahteraan rakyatnya meningkat. Semua orang lantas mampu membeli kebutuhan hidupnya. Kulkas, TV, mobil, dan rumah laku dengan kerasnya. Semakin banyak yang bisa membeli barang, ekonomi semakin maju lagi.
Karena itu, AS perlu banyak sekali barang. Barang apa saja. Kalau tidak bisa bikin sendiri, datangkan saja dari Tiongkok atau Indonesia atau negara lainnya. Itulah yang membuat Tiongkok bisa menjual barang apa saja ke AS yang bisa membuat Tiongkok punya cadangan devisa terbesar di dunia: USD 2 triliun!
Sudah lebih dari 60 tahun cara ”membesarkan’ ‘ perusahaan seperti itu dilakukan di AS dengan suksesnya. Itulah bagian dari ekonomi kapitalis. AS dengan kemakmuran dan kekuatan ekonominya lalu menjadi penguasa dunia.
Tapi, itu belum cukup.
Yang makmur harus terus lebih makmur. Punya toilet otomatis dianggap tidak cukup lagi: harus computerized!
Bonus yang sudah amat besar masih kurang besar. Laba yang terus meningkat harus terus mengejar langit. Ukuran perusahaan yang sudah sebesar gajah harus dibikin lebih jumbo. Langit, gajah, jumbo juga belum cukup.
Ketika semua orang sudah mampu beli rumah, mestinya tidak ada lagi perusahaan yang jual rumah. Tapi, karena perusahaan harus terus meningkat, dicarilah jalan agar penjualan rumah tetap bisa dilakukan dalam jumlah yang kian banyak. Kalau orangnya sudah punya rumah, harus diciptakan agar kucing atau anjingnya juga punya rumah. Demikian juga mobilnya.
Tapi, ketika anjingnya pun sudah punya rumah, siapa pula yang akan beli rumah?
Kalau tidak ada lagi yang beli rumah, bagaimana perusahaan bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan penjamin bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan alat-alat bangunan bisa lebih besar? Bagaimana bank bisa lebih besar? Bagaimana notaris bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan penjual kloset bisa lebih besar? Padahal, doktrinnya, semua perusahaan harus semakin besar?
Ada jalan baru. Pemerintah AS-lah yang membuat jalan baru itu. Pada 1980, pemerintah bikin keputusan yang disebut ”Deregulasi Kontrol Moneter”. Intinya, dalam hal kredit rumah, perusahaan realestat diperbolehkan menggunakan variabel bunga. Maksudnya: boleh mengenakan bunga tambahan dari bunga yang sudah ditetapkan secara pasti. Peraturan baru ituberlaku dua tahun kemudian.
Inilah peluang besar bagi banyak sektor usaha: realestat, perbankan, asuransi, broker, underwriter, dan seterusnya. Peluang itulah yang dimanfaatkan perbankan secara nyata.
Begini ceritanya:
Sejak sebelum 1925, di AS sudah ada UU Mortgage. Yakni, semacam undang-undang kredit pemilikan rumah (KPR). Semua warga AS, asalkan memenuhi syarat tertentu, bisa mendapat mortgage (anggap saja seperti KPR, meski tidak sama).
Misalnya, kalau gaji seseorang sudah Rp 100 juta setahun, boleh ambil mortgage untuk beli rumah seharga Rp 250 juta. Cicilan bulanannya ringan karena mortgage itu berjangka 30 tahun dengan bunga 6 persen setahun.
Negara-negara maju, termasuk Singapura, umumnya punya UU Mortgage. Yang terbaru adalah UU Mortgage di Dubai. Sejak itu, penjualan properti di Dubai naik 55 persen. UU Mortgage tersebut sangat ketat dalam menetapkan syarat orang yang bisa mendapat mortgage.
Dengan keluarnya ”jalan baru” pada 1980 itu, terbuka peluang untuk menaikkan bunga. Bisnis yang terkait dengan perumahan kembali hidup. Bank bisa dapat peluang bunga tambahan. Bank menjadi lebih agresif. Juga para broker dan bisnis lain yang terkait.
Tapi, karena semua orang sudah punya rumah, tetap saja ada hambatan. Maka, ada lagi ”jalan baru” yang dibuat pemerintah enam tahun kemudian. Yakni, tahun 1986.
Pada 1986 itu, pemerintah menetapkan reformasi pajak. Salah satu isinya: pembeli rumah diberi keringanan pajak. Keringanan itu juga berlaku bagi pembelian rumah satu lagi. Artinya, meski sudah punya rumah, kalau mau beli rumah satu lagi, masih bisa dimasukkan dalam fasilitas itu.
Di negara-negara maju, sebuah keringanan pajak mendapat sambutan yang luar biasa. Di sana pajak memang sangat tinggi. Bahkan, seperti di Swedia atau Denmark , gaji seseorang dipajaki sampai 50 persen. Imbalannya, semua keperluan hidup seperti sekolah dan pengobatan gratis. Hari tua juga terjamin.
Dengan adanya fasilitas pajak itu, gairah bisnis rumah meningkat drastis menjelang 1990. Dan terus melejit selama 12 tahun berikutnya. Kredit yang disebut mortgage yang biasanya hanya USD 150 miliar setahun langsung menjadi dua kali lipat pada tahun berikutnya. Tahun-tahun berikutnya terus meningkat lagi. Pada 2004 mencapai hampir USD 700 miliar setahun.
Kata ”mortgage” berasal dari istilah hukum dalam bahasa Prancis. Artinya: matinya sebuah ikrar. Itu agak berbeda dari kredit rumah. Dalam mortgage, Anda mendapat kredit. Lalu, Anda memiliki rumah. Rumah itu Anda serahkan kepada pihak yang memberi kredit. Anda boleh menempatinya selama cicilan Anda belum lunas.
Karena rumah itu bukan milik Anda, begitu pembayaran mortgage macet, rumah itu otomatis tidak bisa Anda tempati. Sejak awal ada ikrar bahwa itu bukan rumah Anda. Atau belum. Maka, ketika Anda tidak membayar cicilan, ikrar itu dianggap mati. Dengan demikian, Anda harus langsung pergi dari rumah tersebut.
Lalu, apa hubungannya dengan bangkrutnya investment banking seperti Lehman Brothers?
Gairah bisnis rumah yang luar biasa pada 1990-2004 itu bukan hanya karena fasilitas pajak tersebut. Fasilitas itu telah dilihat oleh ”para pelaku bisnis keuangan” sebagai peluang untuk membesarkan perusahaan dan meningkatkan laba.
Warga terus dirangsang dengan berbagai iklan dan berbagai fasilitas mortgage. Jor-joran memberi kredit bertemu dengan jor-joran membeli rumah. Harga rumah dan tanah naik terus melebihi bunga bank.
Akibatnya, yang pintar bukan hanya orang-orang bank, tapi juga para pemilik rumah. Yang rumahnya sudah lunas, di-mortgage- kan lagi untuk membeli rumah berikutnya. Yang belum memenuhi syarat beli rumah pun bisa mendapatkan kredit dengan harapan toh harga rumahnya terus naik. Kalau toh suatu saat ada yang tidak bisa bayar, bank masih untung. Jadi, tidak ada kata takut dalam memberi kredit rumah.
Tapi, bank tentu punya batasan yang ketat sebagaimana diatur dalam undang-undang perbankan yang keras.
Sekali lagi, bagi orang bisnis, selalu ada jalan.
Jalan baru itu adalah ini: bank bisa bekerja sama dengan ”bank jenis lain” yang disebut investment banking.
Apakah investment banking itu bank?
Bukan. Ia perusahaan keuangan yang ”hanya mirip” bank. Ia lebih bebas daripada bank. Ia tidak terikat peraturan bank. Bisa berbuat banyak hal: menerima macam-macam ”deposito” dari para pemilik uang, meminjamkan uang, meminjam uang, membeli perusahaan, membeli saham, menjadi penjamin, membeli rumah, menjual rumah, private placeman, dan apa pun yang orang bisa lakukan. Bahkan, bisa melakukan apa yang orang tidak pernah memikirkan! Lehman Brothers, Bear Stern, dan banyak lagi adalah jenis investment banking itu.
Dengan kebebasannya tersebut, ia bisa lebih agresif. Bisa memberi pinjaman tanpa ketentuan pembatasan apa pun. Bisa membeli perusahaan dan menjualnya kapan saja. Kalau uangnya tidak cukup, ia bisa pinjam kepada siapa saja: kepada bank lain atau kepada sesama investment banking. Atau, juga kepada orang-orang kaya yang punya banyak uang dengan istilah ”personal banking”.
Saya sering kedatangan orang dari investment banking seperti itu yang menawarkan banyak fasilitas. Kalau saya mau menempatkan dana di sana , saya dapat bunga lebih baik dengan hitungan yang rumit. Biasanya saya tidak sanggup mengikuti hitung-hitungan yang canggih itu.
Saya orang yang berpikiran sederhana. Biasanya tamu-tamu seperti itu saya serahkan ke Dirut Jawa Pos Wenny Ratna Dewi. Yang kalau menghitung angka lebih cepat dari kalkulator. Kini saya tahu, pada dasarnya dia tidak menawarkan fasilitas, tapi cari pinjaman untuk memutar cash-flow.
Begitu agresifnya para investment banking itu, sehingga kalau dulu hanya orang yang memenuhi syarat (prime) yang bisa dapat mortgage, yang kurang memenuhi syarat pun (sub-prime) dirangsang untuk minta mortgage.
Di AS, setiap orang punya rating. Tinggi rendahnya rating ditentukan oleh besar kecilnya penghasilan dan boros-tidaknya gaya hidup seseorang. Orang yang disebut prime adalah yang ratingnya 600 ke atas. Setiap tahun orang bisa memperkirakan sendiri, ratingnya naik atau turun.
Kalau sudah mencapai 600, dia sudah boleh bercita-cita punya rumah lewat mortgage. Kalau belum 600, dia harus berusaha mencapai 600. Bisa dengan terus bekerja keras agar gajinya naik atau terus melakukan penghematan pengeluaran.
Tapi, karena perusahaan harus semakin besar dan laba harus kian tinggi, pasar pun digelembungkan. Orang yang ratingnya baru 500 sudah ditawari mortgage. Toh kalau gagal bayar, rumah itu bisa disita. Setelah disita, bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi dari nilai pinjaman. Tidak pernah dipikirkan jangka panjangnya.
Jangka panjang itu ternyata tidak terlalu panjang. Dalam waktu kurang dari 10 tahun, kegagalan bayar mortgage langsung melejit. Rumah yang disita sangat banyak. Rumah yang dijual kian bertambah. Kian banyak orang yang jual rumah, kian turun harganya. Kian turun harga, berarti nilai jaminan rumah itu kian tidak cocok dengan nilai pinjaman. Itu berarti kian banyak yang gagal bayar.
Bank atau investment banking yang memberi pinjaman telah pula menjaminkan rumah-rumah itu kepada bank atau investment banking yang lain. Yang lain itu menjaminkan ke yang lain lagi. Yang lain lagi itu menjaminkan ke yang beriktunya lagi. Satu ambruk, membuat yang lain ambruk. Seperti kartu domino yang didirikan berjajar. Satu roboh menimpa kartu lain. Roboh semua.
Berapa ratus ribu atau juta rumah yang termasuk dalam mortgage itu?Belum ada data. Yang ada baru nilai uangnya. Kira-kira mencapai 5 triliun dolar. Jadi, kalau Presiden Bush merencanakan menyuntik dana APBN USD 700 miliar, memang perlu dipertanyakan: kalau ternyata dana itu tidak menyelesaikan masalah, apa harus menambah USD 700 miliar lagi? Lalu, USD 700 miliar lagi?
Itulah yang ditanyakan anggota DPR AS sekarang, sehingga belum mau menyetujui rencana pemerintah tersebut. Padahal, jumlah suntikan sebanyak USD 700 miliar itu sudah sama dengan pendapatan seluruh bangsa dan negara Indonesia dijadikan satu.
Jadi, kita masih harus menunggu apa yang akan dilakukan pemerintah dan rakyat AS. Kita juga masih menunggu data berapa banyak perusahaan dan orang Indonesia yang ”menabung” - kan uangnya di lembaga-lembaga investment banking yang kini lagi pada kesulitan itu.
Sebesar tabungan itulah Indonesia akan terseret ke dalamnya. Rasanya tidak banyak, sehingga pengaruhnya tidak akan sebesar pengaruhnya pada Singapura, Hongkong, atau Tiongkok.
Singapura dan Hongkong terpengaruh besar karena dua negara itu menjadi salah satu pusat beroperasinya raksasa-raksasa keuangan dunia. Sedangkan Tiongkok akan terpengaruh karena daya beli rakyat AS akan sangat menurun, yang berarti banyak barang buatan Tiongkok yang tidak bisa dikirim secara besar-besaran ke sana . Kita, setidaknya, masih bisa menanam jagung.(*)

Selasa, 03 Februari 2009

PROSEM TEMATIK KELAS 1 2008/2009