Tanpa disadari, makan sambil menyaksikan acara TV atau bermain games
pasti sering dilakukan banyak orang. Padahal, kebiasaan itulah yang
menjadi salah satu 'biang keladi' mengapa berat badan mudah bertambah.
Untuk
membuktikan efek distraksi saat sedang makan, peneliti di University of
Birmingham melakukan tiga eksperimen. Pertama, mereka meminta 39
perempuan muda berbobot normal mengonsumsi makanan sebanyak 400 kalori.
Kelompok pertama diminta untuk makan sambil bermain game di komputer dan
akan diberi uang jika ia bisa memenangkan game tersebut.
Kelompok
kedua hanya diminta makan sambil bermain game sementara kelompok ketiga
diminta makan saja. Beberapa jam setelah makan, peserta disajikan
makanan ringan dan hasilnya diketahui kelompok yang mendapatkan
distraksi paling kuat mengonsumsi 69% lebih banyak makanan ringan.
Sedangkan mereka yang makan sambil main game saja, tanpa ada iming-iming
hadiah, mengonsumsi 28% lebih banyak makanan ringan dibanding peserta
yang tidak terdistraksi saat makan.
Baca juga: Susah Kontrol Nafsu Makan? Tepuk-tepuk Dahi Bisa Mengatasinya
"Lewat
eksperimen ini kami menemukan bahwa gangguan saat makan bisa
meningkatkan asupan makanan ringan di beberapa waktu kemudian
dibandingkan jika peserta fokus pada makanan yang dikonsumsinya. Hal ini
berkaitan dengan sistem kerja otak yang bisa lebih mengingat makanan
yang sudah diasup sehingga rasa kenyang dan lapar bisa lebih terkontrol
dibanding dengan orang yang tidak fokus saat makan," tulis peneliti
dalam laporannya di Journal Appetite, dan dikutip pada Kamis (4/6/2015).
Nah,
untuk percobaan kedua, terdapat 63 orang yang diminta memakan sup dan
roti kemudian diberi pilihan untuk menyaksikan TV. Ditemukan, mereka
yang makan siang sambil menonton TV akan menghabiskan 19% lebih banyak
biskuit yang disajikan beberapa jam setelahnya. Sementara, eksperimen
ketiga melibatkan 45 orang dengan bobot normal dan makan sambil
mendengarkan klip audio.
Kelompok pertama mendengarkan klip
berupa perintah agar peserta membayangkan dirinya sedang makan, sehingga
pikiran mereka amat fokus pada makanan yang diasup. Sedangkan, kelompok
kedua diminta makan sambil membayangkan siaran TV tentang selebriti.
Lalu, kelompok ketiga diminta makan tanpa mendengarkan perintah apapun.
"Lagi-lagi
mereka yang membayangkan dirinya sedang makan, mengonsumsi biskuit
dalam jumlah lebih sedikit setelahnya. Sehingga, kami menyimpulkan bahwa
makan dengan penuh perhatian bisa menjadi cara efektif guna membantu
mengontrol nafsu makan," tutur para peneliti.
Baca juga: Makan dengan Disinari Lampu Biru Bisa Cepat Kenyang?
(rdn/ajg)
Senin, 08 Juni 2015
Sederhana Saat Diet
Diposting oleh N@N!NK di 20.23 0 komentar
Minggu, 31 Mei 2015
Jurnalistik
Diposting oleh N@N!NK di 19.47 0 komentar
Sabtu, 30 Mei 2015
Ekstrakurikuler Jurnalis SD islam Darunnajah Jakarta
Ekstrakurikuler Jurnalis SD islam Darunnajah Jakarta telah menyelesaikan 20 kali Pertemuan.
Kegiatan Outing Tahun 2014/2015
Wawancara dan Liputan dengan objek Lokasi/Tempat Umum:
1. Bulan September = Ke Musium Pers Pasar Baru Jakarta Pusat
2. Bulan April = Ke Dinas Pemadam Kebakaran Pesanggrahan Jakarta Selatan
Materi Jurnalis Kids semester 1 dan 2:
1. Dasar-dasar Jurnalistik bagi anak
2. Menulis bagi Pemula (Penulisan dasar)
3. Menulis Lanjutan (fiksi dan non Fiksi)
4. Reportase Dasar Anak-anak
5. Dasar-dasar Fotografi
6. Fotografi lanjutan untuk Pemula
7. Referensi Buku
8. Referensi Audio Visual
9. Penulisan berita
10. Citizen Jurnalistik
11. Pembuatan buletin info dnkids sudah mencapai edisi ke 5
Jumlah Peserta 65 anak diikuti kelas 3-6
Peserta terbagi dalam 2 kelompok:
Kelas A adalah peserta lanjutan eskul merangkap Tim Redaksi
kelas B adalah peserta pemula (belum pernah mengikuti eskul jurnalis).
Diposting oleh N@N!NK di 08.00 0 komentar
Jumat, 22 Mei 2015
Rumus Menulis Singkat
Cara Menulis Dengan Rumus 5 W + 1 H
Piramida Terbalik dan 5W+1H
Diposting oleh N@N!NK di 01.49 0 komentar
Rabu, 20 Mei 2015
Tips Mengoreksi Dengan Cepat
Diposting oleh N@N!NK di 03.26 0 komentar
Senin, 18 Mei 2015
Pelatihan Media Sosial
Diposting oleh N@N!NK di 19.45 0 komentar
Manusia Lebih Sulit Mengingat Nama Ketimbang Mengingat Wajah
Saat bertemu dengan
orang baru, lumrah untuk saling menanyakan nama. Namun tidak jarang
beberapa detik setelah saling memperkenalkan diri, kita kemudian lupa
dengan nama orang tersebut. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Dalam
'Why Do You Forget Their Name' oleh AsapSCIENCE yang dipandu Micthell
Moffit dan Greg Brown, dijelaskan bahwa ketidakmampuan kita untuk
mengingat nama berkaitan dengan cara otak memproses informasi dan
tingkat ketertarikan kita.
Seperti dikutip dari Medical Daily,
Selasa (19/5/2015), manusia lebih mudah mengingat wajah daripada nama
seseorang. Ini karena otak kita lebih dilengkapi dengan kemampuan
memproses data visual seperti mengenal wajah.
Korteks
visual dari otak yang merupakan bagian dari korteks serebral
bertanggung jawab memproses informasi visual. Hal ini berarti kita
diciptakan untuk menerjemahkan lebih banyak data visual daripada suara.
Tidak seperti nama, detail wajah bisa menyampaikan gabungan dari gender,
umur, etnis, dan lain-lain yang memudahkan kita menangkap dan menyimpan
informasi.
Ketidakmampuan mengingat nama setelah berkenalan juga
dihubungkan dengan 'The Baker Effect'. Otak tidak dapat langsung
menyimpan informasi ke memori jika hanya mendengar nama seseorang.
Kendati demikian, kita akhirnya dapat mengingat jika sering
berkomunikasi dan menghabiskan waktu bersama.
Pertukaran
informasi yang cepat selama perkenalan juga memengaruhi cara otak
menyimpan informasi. Meskipun kita memiliki memori jangka pendek dan
jangka panjang, memori jangka pendek hanya dapat menangkap informasi
hanya jika kita fokus pada informasi tersebut. Hal ini disebut dengan
'The Next-in-Line Effect'.
Selain itu, ketidakmampuan mengingat
nama juga disebabkan kurangnya ketertarikan. Kita pasti pernah
berkenalan dengan seseorang dan memiliki pemikiran bahwa kita tidak akan
bertemu dengannya lagi. Dengan kata lain, kita tidak tertarik untuk
menciptakan hubungan baru. Hal itu membuat kita cenderung tidak peduli
untuk mengingat namanya.
Sederhananya, semakin tertarik kita pada sesuatu, semakin kita berusaha untuk mengingatnya.
(up/up)
sumber:
Diposting oleh N@N!NK di 19.23 0 komentar